Penantian Harga 4 Karakter "Maaf" Indonesia

Betapa besarnya harga dari kata Maaf itu, hingga kita butuh membandingkan kekuatan Militer kita, kemudian apakah dengan membandingkan ini itu sudah kelar?

Jika saja Ya memang benar kekuatan negara kita lebih unggul jauh dari Australia, akankah memang harus di selesaikan dengan peperangan?

Goblok dang sangat bodoh saya pikir media yang melakukan Hal ini, bukankah peran media itu harusnya labih aktif, bukan berarti provokatif.

coba lihat tindakan yang di lakukan oleh masyarakat saat ini, Ganyang Australua, Tulis beberapa orang di akun media sosialnya, dan tidak sedikit pula yang emmbuat grup di media sosial. "Ganyang"? kata-kata ini sangat hangat bahkan sangat sering kita dengarkan ketika masyarakat meluapkan ke-kecewaan mereka terhadap negara lain. sangat sering bahkan kita sebut untuk negara tetangga kita. anda tahu pastinya..

Coba kita pikir betapa senangnya negara tetangga jika ssesuatu yang tidak seharusnya terjadi terpaksa harus terjadi.. sepertinya kita seperti balon udara yang dipanas-panasi. melayang terbang, kemudian tidak pernah berpikir efek lain dari hal sekecil itu. 

Ganyang Australia bahkan anak sd pun menuliskan hal demikin, ah siapa sih yang tidak bisa, tapi hal ini seakan-akan ini adalah kekuatan media yang tidak terorganisisr, mengumpulkan kekuatan dari beberapa orang yang tidak bisa berpikir realistis. Menjadikan ini modal dukungan dari suara rakyat.

Apakah saya takut jika perang itu terjadi?

Ah saya tidak pernah takut dengan apa yang terjadi saya percaya kepada diri saya sendiri, hanya saja saya tidak pernah berpikir hal ini bisa sampai ke posisi ini, jika memang perang, tentu satu hal yang mungkin menyenangkan, karna sudah lama juga Negara ini tidak mengalaminya lagi. Namun ..ah yasudahlah..

Betapa dasyatnya ternyata suara dari presiden (kalau menurut saya bukan murni keputusan beliau tapi lebih karna desakan), jika inisiatif hal itu sudah dia lakukan dari awal. Mari kita lihat betapa dasyatnya massa indonesia, ribuan orang turun ke jalan dan melakukan orasi di depan kantor kedutaan besar australia untuk indonesia, melempar telur busuk dan tindakan lainnya. Apakah ini tindakan yang di benarkan? jika saja perang terjadi apakah kita akan melihat mereka ada di barisan depan? Jika saya terjadi apakah mereka mau ikut berjuang? Ah, saya tahu itu hanya semangat menggebu-gebu saja, maklum kalau untuk suara kita tidak pernah kalah. Dan Coba Kita Lihat ke Australia. betapa santainya mereka menaggapi kita. You Know?? This is about Realistis Thinking...

Tulisan Friday, November 22, 2013