Latest News
Tuesday, October 22, 2013

Merosotnya Citra Media Per-Televisian Indonesia

Merosotnya Per-Televisian Indonesia

Akhir-akhir ini banyak sekali ha-hal yang tidak penting bahkan tidak mendidik di acara pertelevisian indonesia, ini menurut saya pribadi ya, saya tidak tahu apa ini memang tidak ada maslaah buat KPI sendiri? simple sebenarnya apa yang ingin saya tulis hari ini, media yang menyiarkan hal-hal yang tidak mendidik seperti acara-acara talk show yang pengisinya orang-orang itu saja, maksudnya orang yang sama di beberapa channel yang berbeda dan acara-acara infotainment yang menurut saya tidak penting.

Beberapa waktu lalu tentu kita ketahui kasus yang menimpa adi bing slamet, eyang subur dan satu lagi entah siapa namanya, saya tidak terlalu tahu, oh iya kita sebut saja namanya si Togel., dari kasus yang tiba-tiba meluap ke publik ini macam-macamlah jin, setan dukun atau yang lain ternyata tidak sedikit orang menduga ini sebagai cara untuk menaikkan pamor atau supaya lebih di kenal orang, dan nyatanya Benar, saya melihat Media Televisi sekarang sangat polos, dari kasus ini melahirkan aktor baru yakni si Togel yang skarang sudah menjadi artis dan di undang ke beberapa acara talkshow bak seorang artis yang memang bisa memberikan edukasi tentang siapa dia darimana dia datang, dan bagaimana perjalanan karirnya, padahal kita ketahui orang ini lahir dari satu masalah yang pada akhirnya masalah itu hilang sendirinya bak di telan badai, kini media lebih mengkekspos ke si Togel yang sudah jadi Artis., nah apakah sosok seperti ini Cocok menjadi Figur di negri ini?? (mari kita lihat kembali ke masa lalunya) jujur saya tidak iri sama sekali sama si Togel tapi saya sedih melihat pertelevisian kita saat ini, orang yang semestinya menjadi sosok figur yang bisa kita tiru dari para publik figur di media televisi, nah apakah ada hal-hal tertentu yang bisa kita nilai baiknya dari si togel??? kembali pada diri kita sendiri dari mana kita menilainya.

Oke, saya ingin mengajak teman-teman semua ke sosok yang satu ini, sebut saja namanya Mongolisasi, beberapa waktu lalu Mongolisasi hadir di tengah-tengah media karna melamar seorang pedangdut Itik, itik yang di lamar dengan super mewah di salah satu hotel berbintang, Mongolisasi hadir bak seorang pangeran  yang ingin menimang sang pujaan hatinya. namun. tidak butuh waktu lama, media berperan saat mengungkap jati diri si Mongolisasi, beberapa orang yang pernah di tipu oleh Mongolisasi hadir memberikan kesaksian atau pembenaran yang mengatakan bahwa Mongolisasi pernah menjanjikan hal-hal yang mewah buat para gadis-gadis cantik ini, yang anehnya lagi mereka hadir di depan media bersama-sama jumpa pers memberikan pernyataan sekitar Mongolisasi, nah saya bingung Kok bisa ya??? dari sini juga kehadiran Mongolisasi di depan media juga menjadi hadiah besar bagi kepolisian yang katanya Mongolisasi merupakan DPO karena kasus penipuan lahan. singkat waktu akhirnya Mongolisasi di tahan. selama di tahanan Mongolisasi menjelma bak seorang artis yang di tonton oleh jutaan orang di salah satu situs video karena beberapa bahasa intelektual yang di ungkapkan di depan media saat acara lamaran dengan si itik, kemudian satu video lagi ketiaka si Mongolisasi sedang berkampanya, dia selalu melontarkan bahasa-bahasa inteleknya.

seperti biasanya ternyata media pertelevisisan kita juga mencium bau ini, Mongolisasi pun kini hampir setiap hari di televisi, ini seperti zero to hero, orang yang bukan dari kalangan artis menjadi bak public figur yang beritanya harus kita ketahui, jujur saja ini berita gak penting menurut saya, ini seakan-akan kita membenarkan semua perlakuannya dia, penipu, atau apalah yang orang-orang katakan., berhubung karena Mongolisasi ada di bui yang beruntung yakni ibu, anak , dan korban-korban Mongolisasi, kini mereka jadi sosok baru di pertelevisisan indonesia, dari channel yang satu ke channel yang lain kini mereka menghiasi wajah pertelevisian kita, apa ini penting?? menurut saya sama sekali tidak, masih banyak hal-hal lain yang perlu di muat dan di beritakan di pertelevisian kita, maslaha pendidikan, kemiskina, korupsi bahkan menurut saya jauh lebih penting.

beberapa waktu berlalu, cukup baik menurut saya karna sosok-sosok yang tidak penting ini sudah mulai hilang dari televisi, walau sebenenarnya masih ada kadang-kadang, tapi lumayan menurut saya karena tidak se ramai seperti yang dulu.
akhirnya setelah beberapa hari itu ternyata kedua belah pihak kini membawa babak Baru yakni Perdamaian, kini mereka hadir di ekspos lagi, ini tampak seperti Sinetron menurut saya, siapa dalangnya?? oh saya heran.. untuk apa di ekspos???

Pagi ini saya menyalakan televisi saya, kemudian ada berita terbaru tentang Mongolisasi, dalam hati ini lagi ini lagi, ternyata setelah perdamaian dengan beberapa pedangdut yang sebelumnya berselisih dengan ibunda Mongolisasi, kini hadir lagi satu sosok perempuan yang katanya datang dari Francis dan punya hubungan khusus dengan Mongolisasi, Corrin yang katanya datang dari Francis karana melihat beberapa video Mongolisasi dari situs video, nah kemudian dia menghubungi “ALona” yang jadi pertanyaan Kok bisa ya dia besa langsung menghubungi “Alona”, ini seperti babak baru yang belum terselesaikan sehingga harus ditambah episode nya, ini tampak seperti sinetron benaran menaikkan nama, pamor, tapi itulah yang tampak dari babak baru ini yang saya lihat.

Harapannya sih semoga media saat ini lebih jeli menyiarkan apa yang penting dan mana yang tidak penting, bukan asal-asalan dalam pemberitaan.
Di Muat juga di Rubrik Kompasiana 
  • Blogger Comments
  • Facebook Comments
Item Reviewed: Merosotnya Citra Media Per-Televisian Indonesia Rating: 5 Reviewed By: kevin